NIM : 13500
Golongan : A. 1. 2
Kelompok : 8
LATAR BELAKANG
Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah
pembangunan ekonomi yang kompleks. Sejumlah masalah yang dimaksud mencakup
pendapatan rakyat rendah, tingkat kemiskinan relatif tinggi, pengangguran tinggi,
ketimpangan ekonomi, pembangunan ekonomi daerah yang berjalan lambat, utang
luar negeri relatif tinggi, kelangkaan energi, ketahanan pangan keropos, dan
kemerosotan mutu lingkungan hidup. Masalah pembangunan ekonomi tersebut
memerlukan pemecahan sesegera mungkin.
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia juga merupakan
kendala yang serius dalam pembangunan pertanian. Ketertinggalan petani dalam
hal pendidikan di atasi dengan pendekatan penyetaraan pendidikan yang
selanjutnya dikaitkan dengan pelatihan keterampilan berusahatani. Di samping
itu, berbagai upaya pengu-atan kapasitas petani juga perlu dilakukan terutama
dalam hal pengembangan sikap kewirausahaan, ke-mampuan dalam pemasaran dan
manajemen usaha.
Saat ini kebutuhan lahan kembali mencuat karena hasil
panen yang semakin menurun sehubungan dengan penurunan produksi dan penyempitan
lahan pertanian yang dialih-fungsikan, sedangkan kebutuhan pangan terus
meningkat. Pulau Jawa setidaknya kehilangan 20.000 ha lahan pertanian setiap
tahun akibat pemekaran kota di mana luasan lahan tersebut mampu menyediakan
beras untuk 378.000 orang tiap tahun. Akibatnya lahan menjadi sumberdaya
pertanian yang nilainya terus meningkat. Penurunan produktivitas lahan
pertanian disebabkan oleh terdegradasinya fungsi hayati lahan, yaitu
kemampuan/kapasitasnya mengubah hara menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan
tanaman.
SISTEM PERTANIAN TERPADU
Integrated Farming
System atau sistem pertanian terpadu merupakan penggabungan semua komponen
pertanian, yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan dalam suatu sistem
usaha pertanian yang terpadu. Sistem ini mengedepankan ekonomi yang berbasis
teknologi ramah lingkungan dan optimalisasi semua sumber energi yang
dihasilkan.
Sistem pertanian terpadu memiliki beberapa kelebihan
seperti