Gambar Alat Peraga(Folder) Penyuluhan tentang Hama Jagung Helicoverpa armigera
DPKP A1. 2 Kel. 8
Sabtu, 11 Oktober 2014
Rabu, 17 September 2014
BERGERAK DENGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU
Nama : Bagus Dwi Prasaja
NIM : 13500
Golongan : A. 1. 2
Kelompok : 8
NIM : 13500
Golongan : A. 1. 2
Kelompok : 8
LATAR BELAKANG
Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah
pembangunan ekonomi yang kompleks. Sejumlah masalah yang dimaksud mencakup
pendapatan rakyat rendah, tingkat kemiskinan relatif tinggi, pengangguran tinggi,
ketimpangan ekonomi, pembangunan ekonomi daerah yang berjalan lambat, utang
luar negeri relatif tinggi, kelangkaan energi, ketahanan pangan keropos, dan
kemerosotan mutu lingkungan hidup. Masalah pembangunan ekonomi tersebut
memerlukan pemecahan sesegera mungkin.
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia juga merupakan
kendala yang serius dalam pembangunan pertanian. Ketertinggalan petani dalam
hal pendidikan di atasi dengan pendekatan penyetaraan pendidikan yang
selanjutnya dikaitkan dengan pelatihan keterampilan berusahatani. Di samping
itu, berbagai upaya pengu-atan kapasitas petani juga perlu dilakukan terutama
dalam hal pengembangan sikap kewirausahaan, ke-mampuan dalam pemasaran dan
manajemen usaha.
Saat ini kebutuhan lahan kembali mencuat karena hasil
panen yang semakin menurun sehubungan dengan penurunan produksi dan penyempitan
lahan pertanian yang dialih-fungsikan, sedangkan kebutuhan pangan terus
meningkat. Pulau Jawa setidaknya kehilangan 20.000 ha lahan pertanian setiap
tahun akibat pemekaran kota di mana luasan lahan tersebut mampu menyediakan
beras untuk 378.000 orang tiap tahun. Akibatnya lahan menjadi sumberdaya
pertanian yang nilainya terus meningkat. Penurunan produktivitas lahan
pertanian disebabkan oleh terdegradasinya fungsi hayati lahan, yaitu
kemampuan/kapasitasnya mengubah hara menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan
tanaman.
SISTEM PERTANIAN TERPADU
Integrated Farming
System atau sistem pertanian terpadu merupakan penggabungan semua komponen
pertanian, yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan dalam suatu sistem
usaha pertanian yang terpadu. Sistem ini mengedepankan ekonomi yang berbasis
teknologi ramah lingkungan dan optimalisasi semua sumber energi yang
dihasilkan.
Sistem pertanian terpadu memiliki beberapa kelebihan
seperti
JAHE DALAM BAG CULTURE
NIM : 13395
Golongan : A.1.2
Kelompok : 8
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mencapai 2 bulan pada
PENGEMBANGAN TANAMAN MELON DAN TANAMAN PADI DI LAHAN GAMBUT DENGAN BUDIDAYA INOVATIF
Nama : Rendyka Wijayanto
NIM : 13482
Golongan : A.1.2
Kelompok : 8
Dengan mempertimbangkan tren perkembangan populasi,
kesejahteraan masyarakat , serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi maka akan terjadi peningkatan kebutuhan terhadap tanaman hortikultura,
khususnya buah-buahan. Salah
satu komoditas buah-buahan yang
menjadi prioritas dan perlu mendapat perhatian adalah tanaman melon
(Cucumismelo L.). Tanaman melon termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan social ekonomi khususnya dalam peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja. Melon kini berkembang sebagai komoditas agribisnis. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang cukup besar dalam pemasarannya, namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya. Komoditas ini diminati oleh masyarakat dan mempunyai harga yang relative tinggi baik untuk pasar domestic maupun
ekspor.
Sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan akan melon bagi masyarakat Palangkaraya masih harus didatangkan dari luar kota. Jika melihat potensi lahan yang tersedia di
kota Palangkaraya dan sekitarnya, sangat memungkinkn untuk budidaya tanaman melon. Namun demikian,
karena tanaman melon masih tergolong jenis tanaman yang relative baru menyebabkan pengetahuan petani tentang teknik budidaya melon yang
baik dan benar masih terbatas sehingga masih sangat sedikit petani yang
mengusahakan tanaman ini. Wilayah kota Palangkaraya dan sekitarnya memiliki beberapa jenis tanah. Salah satu jenis tanah yang banyak terdapat di kawasan tersebut adalah lahan gambut.
VERTIKULTUR
Nama :Vanska Nozelle Hermanto
NIM : 13384
Golongan : A.1.2
Kelompok : 8 (Delapan)
VERTIKULTUR
Kegiatan berkebun tidak harus dilakukan di sawah, ladang atau perkebunan
yang memiliki tempat yang luas, tetapi berkebun dapat dilakukan di pekarangan rumah yang sempit.Terlebih untuk mereka
yang tinggal di perkotaan. Hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap menyalurkan hobi. Selain menyalurkan hobi, juga rumah menjadi semakin indah dan asri. Cara
seperti itu bias dilakukan dengan metode vertikultur. Dengan vertikultur, mereka juga mendapatkan hasil panen
yang lebih dari lahan
yang sempit, Selain itu hasilnya juga lebih segar dan sehat karena tidak tercemar pestisida.
Vertikultur diambil dari bahasa inggris, yaitu
vertical dan cultural. Vertical yang berarti
“tegak” dan cultural berarti “kebudayaan”. Secara harfiah vertikultur adalah system budidaya pertanian yang
dilakukan secara vertical atau bertingkat atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertikal. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bias untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan system vertical bias untuk 20 batang tanaman.
Vertikultur memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
(1)
Efisiensi dalam penggunaan lahan.
(2)
Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida.
(3)
Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu.
(4)
Mendukung pertanian
organik.
(5)
Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat.
(6)
Umur tanaman
relatif pendek.
(7)
Pemeliharaan tanaman
relatif sederhana.
(8)
Dapat dilakukan oleh siapa saja
yang berminat.
Jenis – JenisTanamanVertikultur
Jenis tanaman yang dapat ditanam dengan system ini sangat banyak, misalnya
a)
Tanaman sayur semusim (sawi,selada, kubis, wortel, tomat, terong, cabaidan
lain-lainnya),
b)
Tanaman bunga seperti anggrek, mawar, melati, azalea, kembang sepatu, dll; dan
c)
Tanaman obat-obatan yang sekulen.
Langganan:
Postingan (Atom)